SELAMAT DATANG DI JEMAAT SHEKINAH SAWOJAJAR KOTABUMI LAMPUNG UTARA , TUHAN YESUS MEMBERKATI ......

Pokok Anggur yang benar

Yohanes 15 : 1 – 8
Dalam kehidupan anak-anak Tuhan, ada orang-orang yang pekerjaannya bercocok tanam. Dalam merawat tanaman, ketika masa pertumbuhan ada kalanya tanaman harus dipupuk, harus dibersihkan, dirawat sedemikian rupa supaya menghasilkan buah yang banyak dan matang. Yesus memberi perumpamaan hubungan Bapa dengan kita itu seperti pohon anggur. Kita di umpamakan ranting-ranting pada pokok anggur, Yesuslah pokok anggur itu, dan Bapa di surga pengusahanya. Bapa di surga akan senantiasa mencari dan melihat buah dari kebun anggur-Nya. Kualitas buah yang dihasilkan sangat menentukan apakah sang pengusaha akan bersukacita atau kecewa.
Dalam hidup mengikut Tuhan, Gereja sebagai kebun anggurnya Tuhan, ada masa-masa untuk dipupuk dan dibersihkan. Saat firman Tuhan dibentangkan, itulah masa pemupukan dan pembersihan. Dibersihkan tampaknya sangat tidak enak, jika kotoran itu keras dan banyak proses perbersihan juga  akan semakin keras, jika tidak mengkin untuk dibersihkan, pasti ranting itu akan dipotong. Ketika kotoran yang didapati sedikit, ranting akan lebih mudah untuk dibersihkan dan prosesnya pun tidak akan menyakitkan. Proses pembersihan dapat berupa ujian oleh Tuhan / dicobai iblis. Ketika datang firman Tuhan pada kita, dan kita taat, maka kita akan semakin bersih. Proses ujian terjadi bergantung bagaimana seseorang merespon firman Tuhan. Sekarang kita lihat bagaimana setelah bertahun-tahun Saudara dan saya mengiring Tuhan? Apakah buah itu asam, manis atau justru busuk buahnya? Bagaimana kualitas buah yang kita hasilkan, bisa ditanyakan bagaimana pendapat orang-orang disekitar kita? Buah itu dilihat dari cara seseorang berfikir, cara kita berkata-kata dan cara kita bertingkah laku, apakah ada perubahan yang jauh lebih baik ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Atau malah sebaliknya? Kita dibersihkan supaya menghasilkan buah-buah pertobatan.
Ayat 3 ; Setelah kita mendengar firman Tuhan dan melakukannya, kita sudah bersih. Ujian dapat terjadi setelah keluar dari gereja, sampai dirumah, atau beberapa hari  setelah  setelah  pemupukan dan pembersihan.
Ayat 4 : Caranya supaya kita kuat menghadapi segala proses pembersihan adalah kita harus tinggal di  dalam Yesus dan Yesus di dalam kita. Melekat kepada Yesus , karena ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, jika tidak melekat pada pokok anggur. Jika ranting itu rapuh, maka ketika  dibersihkan  ia akan patah. Ketika engkau rapuh, dan ditegur melalui firman, engkau akan mudah tersinggung dan sakit hati, akhirnya meninggalkan gereja Tuhan. Oleh karena itu harus berakar kuat kepada Yesus. Kita harus melekat kuat pada Yesus supaya ketika dibersihkan, saudara dan saya semakin kuat, semakin bersih , berbuah banyak dan manis.
Yang harus dibersihkan adalah karakter-karakter buruk dalam hidupmu, yang suka kemalasan, melawan / memberontak, sombong, iri hati, sakit hati dan semua hal buruk harus dibersihkan dari hidup kita. Semua sampah itu harus dibuang. Mari koreksi bagaimana iman kita saat ini? Semakin besar atau semakin menciut? Kalau ada hal yang buruk, cepat-cepat koreksi diri. Dalam injil Matius digambarkan beberapa kondisi tanah hati mausia. Jika benih itu baik, tetapi jatuh di tanah yang tidak baik, ia tidak akan bertumbuh, bahkan benih itu akan mati.
Ayat 5 : Jika hati dan hidup kita menjauh dari Tuhan, seseorang tidak akan bertahan lama. Tanpa Yesus kita tidak akan berbuah dan tidak dapat berbuah apa-apa. Setialah dalam perkara-perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan perkara besar. Buah yang banyak dan manis menandakan bahwa kita adalah murid-muris Yesus. Pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, dan buahnyalah seseorang itu dikenal ( Matius 7 : 16-20 ). “ Jadi hasilkanlah buah yang sesuai pertobatan.Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti dibuang kedalam api.” ( Matius 3 : 8; 10). Kita tidak akan berbuah jika kita tidak pernah mendengar dan membaca firman Tuhan.
Jika engkau menghadapi masalah dalam hidup ini,larilah kepada Tuhan sebagai pribadi pertama dan yang utama harus ditemui. Yesaya 48 : 16 – 19 mendekatlah kepada Tuhan dan lakukan firman, maka berkat damai sejahtermu akan seperti sungai  yang yang tidak pernah kering. Ini diperoleh  hanya jika kita tinggal di dalam Tuhan. Oleh karena itu pakailah kemerdekan yang Tuhan berikan dengan penuh tanggung jawab, jangan hidup dalam dosa tetapi layanilah seorang akan yang lain oleh kasih ( Galatia 3 : 13 – 15 ). Relakan hatimu untuk dibersihkan, setelah itu jangan engkau coba – coba lepas dari Tuhan, harus tetap melekat pada-Nya. Jika firman Tuhan diterima dengan hati yang terbuka , maka setiap kita akan diubahkan dan berbuah – buah. Tuhan Yesus memberkati.

Ringkasan Khotbah Ibu Gembala : Pdt. Nina Yonatan.    

0 comments:

Posting Komentar