SELAMAT DATANG DI JEMAAT SHEKINAH SAWOJAJAR KOTABUMI LAMPUNG UTARA , TUHAN YESUS MEMBERKATI ......

BERJAGA-JAGA

(markus 13 : 33 – 37)

Apakah Saudara pernah berpikir, jika hari ini kematian datang, apa Saudara sudah siap sepenuhnya? Bukankah kematian datang tanpa kita tahu kapan waktunya? Dan Tuhan Yesus meminta kita supaya berjaga-jaga setiap waktu. Bagaimana dengan hidup Saudara dan hubungan Saudara dengan Tuhan?

Berjaga-jaga, berarti menjaga hidup kita agar berkenan di hadapan Tuhan. Mengerjakan keselamatan dengan takut & gentar, setia berdoa & beribadah dengan tulus ikhlas. Melakukan rekonsiliasi atau berdamai dengan Tuhan setiap saat ketika kita melakukan pelanggaran. Mencintai firmannya & merenungkan firman Tuhan. Jika itu tidak kita kerjakan, maka kita akan malu jika kita berdiri dihadapan Tuhan Yesus, dan tentunya Ia akan berkata’ “Aku tidak mengenal kamu.”

Berjaga-jaga harus dikerjakan dalam kasih. Bukan hanya sekedar doa rutinitas, ibadah rutinitas, baca firman rutinitas, tanpa adanya pertobatan. Jika kita berjaga-jaga, maka kita akan berkata kepada diri kita stop gosip, stop cemoohan, stop kejahatan, stop amarah & dendam, dan kita akan menghidupi kebenaran Tuhan.

Tuhan melihat hati, bukan melihat apa yang terlihat di luar. Mari kita semua berjaga-jaga dengan mempergunakan waktu yang ada dengan baik, karena hari-hari ini adalah jahat.Hidup kita bisa berakhir kapan saja, oleh karena itu berjaga-jagalah dengan mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, mengasihi musuh. Dan jangan jadikan hatimu sarang penyamun, tetapi menjadi takhta Allah. Rumah doa bagi Tuhan.

Ajak semua keluarga yang sudah percaya Yesus untuk berjaga-jaga, jangan mempergunakan kemerdekaan yang Tuhan berikan untuk berbuat dosa. Berdoa agar mata Roh kita dicelikan, sehingga kita tidak menjadi orang-orang yang buta & pikiran kita terbuka bagi karya Tuhan.

JEMAAT SEBAGAI DASAR & PENOPANG KEBENARAN

(1 TIMOTIUS 3 : 14 - 16)

Seharusnya jemaat Allah adalah dasar & penopang kebenaran untuk kemajuan suatu pelayanan. Tetapi yang banyak dijumpai adalah jemaat-jemaat yang justru membuat keadaan makin memburuk dengan cara memprovokasi keadaan, memberontak kepada Gembala, & tidak lagi mau taat kepada pemimpin, bahkan ada jjemaat yang menjadi batu sandungan bagi hamba Tuhan karena tidak pernah merasa puas. Yudas Iskariot adalah salah satu jemaat Yesus yang meskipun berjumpa dengan Yesus sendiri, ia tidak merasa puas, karena hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Jemaat yang kecewa kepada hamba Tuhan, biasanya disebabkan mereka tidak melayani Tuhan, tidak mencari Tuhan, melainkan mencari manusia. Jemaat yang berfungsi sebagai penopang kebenaran, pasti tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah.

Hidup intim & rukun bersama Gembala & sidang jemaat adalah ciri keluarga Allah yang berkenan di hati Tuhan. Ada jemaat-jemaat yang datang beribadah hanya sebagai rutinitas/ kebiasaan, ketika diberitahu Sesuatu yang harus dikerjakan berkata IYA, tetapi dalam hatinya dongkol, maka jemaat yang seperti ini tidak akan pernah menjadi penopang kebenaran. Jemaat yang menjadi penopang kebenaran akan meninggalkan kesibukannya untuk datang beribadah kepada Tuhan, supaya Tuhan Yesus dmuliakan oleh setiap kita (ayat 16).

Seperti apakah Jemaat yang menjadi dasar penopang kebenaran?
1.        FIL 4 : 8 – 9 : Pribadi kita harus seperti Tuhan Yesus supaya hidup kita berkenan karena bagaimana seseorang menjadi penopang kebenaran dilihat dari kehidupan sehari-harinya, dilihat dari karakternya apakah mencerminkan sebagai anak Tuhan. Anak Tuhan pasti akan memberikan buah yang manis dalam segala tindakannya. Menjadi pelaku-pelaku firman, yaitu firman yang diajarkan oleh hamba-hamba Tuhan sungguh-sungguh dilakukan & memiliki pikiran Kristus, sehingga hanya hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, yang sedap didengar & yang disebut kebajikan akan mereka pikirkan.

2.        EF 4 : 8 – 9 : Penopang kebenaran akan hidup dalam kerendahan hati, lemah lembut, dan sabar. Menunjukkan kasih dalam hal saling membantu. Orang yang rendah hati bukan hanya tunduk kepada Tuhan, tapi TUNDUK KEPADA PEMIMPIN. Mereka akan memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.

3.        MZM 1 : 1 – 6 : Penopang kebenaran akan hidup oleh firman. Firman Tuhan disampaikan supaya yang tidak mengerti menjadi mengerti, supaya yang sombong menjadi rendah hati, yang tadinya seorang pencemooh, tidak lagi menjadi pencemooh. Karena pencemooh tidak akan dapat menjadi penopang kebenaran. Jemaat yang setia memberi persepuluhan juga menjadi jemaat penopang kebenaran, maka berkat Tuhan akan tercurah.

NYATAKANLAH KEINGINANMU

MAT 8 : 1 – 4, penyakit dapat dipakai oleh Tuhan untuk mempermuliakan nama-Nya. Bagaimana jika kita sakit, ekonomi & keuangan kita sakit? Datanglah kepada Tuhan sebagai pribadi yang pertama kita cari. Dan sadarilah bahwa jika kita hidup, bukan lagi kita yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam kita (GAL 2 : 20a), maka kita tidak akan memandang hidup ini sulit. FIL 4 : 6 ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Apa yang menjadi keinginanmu? Jangan kuatir, berdoa, taat, & setia kepada Tuhan. Dan percaya Allah akan memenuhi segala keperluan kita. (FIL 4 : 19). Tuhan Yesus memberkati.

Ringkasan Khotbah : Pdt. Timotius Siswanto

DOA APABILA SAYA MERASA SEDIH

(YESAYA 26 : 3)

Tuhan, Engkau adalah Penolong bagi setiap orang yang berada dalam kesulitan. Saya datang kepada-Mu dalam keadaan yang dilanda kesedihan. Engkau tahu betapa saya membutuhkan Engkau. Dunia ini terasa gelap, sedangkan hatiku terasa sepi. Saya tidak malu untuk menangis, karena Yesus pun pernah menangis juga. Saya tidak meminta Engkau menghapuskan penderitaanku, sebab Yesus justru menjadi sempurna oleh karena penderitaan-Nya.Akan tetapi saya mohon kepada-Mu untuk tetap menyertai saya. Jadilah seorang Bapa bagiku dan hiburkanlah hatiku seperti seorang ibu menghibur hati anaknya. Tuhan, kasihanilah saya. Perbaikilah daku melalui pengalaman yang pahit ini. Saya berdoa akan hal ini di dalam nama Yesus. Amin.
   Immanuel

JANJI YANG DIGENAPI

(MATIUS 8 : 17)

Pada waktu Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus, menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang sakit & kerasukan setan. Yesus mengusir setan itu dengan sepatah kata & menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Sakit yang diderita bayak orang bisa berbicara tentang sakit secara ekonomi, kekuatiran akan masa depan, hutang, penyakit tubuh, atau masalah dalam rumah tangga. Yesus sanggup menyelesaikannya, karena mukjizat masih ada sampai hari ini, meskipun sekarang jzaman serba canggih dan serba komputerisasi. Banyak dari anak Tuhan sendiri yang ttidak lagi mempercayai bahwa Allah mampu & berkuasa atas segala sesuatu. Orang yang sakit lebih percaya ke dokter sebagai prioritas utama dibandingkan datang kepada Tuhan. Padahal kita memiliki Allah, dokter di atas segala dokter. Akan tiba waktunya dimana orang tidak mau lagi mencari Allah. Seperti pada zaman nabi Maleakhi, akibat kedegilan bangsa Israel, Allah tidak lagi berfirman selama 400 tahun sampai kedatangan Yesus.

Percayakah Saudara bahwa Allah sanggup menyembuhkan, sanggup membuat usahamu diberkati, rumah tanggamu dipulihkan? Semua ini Allah akan kerjakan supaya genaplah firman Tuhan seperti dituliskan dalam MATIUS 8 : 17 ”Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya : ’Dialah yang memikul kelemahan kita & menanggung penyakit kita.’ Kalau ada kebangkrutan, kemiskinan, percekcokan itu bukanlah rancangan Tuhan.

Berbicara tentang janji yang digenapi, ada 3 hal yang berkaitan dengan janji itu yang akan kita pelajari, yaitu :
1.        Waktunya Tuhan. (PKH 3, LUK 4 : 38).
Janji digenapi pada waktunya Tuhan. Waktu Tuhan tidak bisa disamakan dengan waktunya kita. Karena segala sesuatu ada waktunya. Seperti janji Tuhan kepada Abraham dimana Abraham menunggu sampai 25 tahun untuk menerima janji itu. Untuk menerima janji Tuhan harus ada satu kata yang harus dipegang, yaitu SABAR. Tuhan menggenapi janjinya itu seperti perumpamaan ini : jika anak Saudara mahir mengendarai motor, dan memaksa untuk membuat SIM, padahal usianya belum genap 17 tahun, maka untuk mendapatkan SIM itu tetap harus menunggu sampai 17 tahun, demikian juga Tuhan punya waktu tersendiri untuk menggenapi janjinya.

2.        Umat Pilihan. (LUK 4 : 38; 1 PET 2 : 19; MAL 3 : 18)
Anak-anak Tuhan akan menjadi prioritas utama untuk menerima pertolongan dari Tuhan. Dalam kisah LUK 4 : 38 ini, bukan nama ibu mertua Petrus yang disebutkan atau yang ditonjolkan, tetapi nama Simon Petrus. Ibu mertua dari Simon ini Tuhan sembuhkan karena Simon umat pilihan Allah. Akan ada perbedaan antara orang benar & orang fasik dalam menerima penggenapan janji Allah.

3.        Cara Tuhan (LUK 4 : 39; MAT 8 : 15).
Allah punya berbagai cara untuk menolong anak-anak-Nya. Bagaimanapun cara Allah menyembuhkan, yang pasti orang sakit itu sembuh. Cara Tuhan menggenapi janji-Nya tidak perlu diperdebatkan. Seperti ayat di atas, Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dengan cara yang berbeda, itu bergantung bagaimana si penulis kisah ini memandang Yesus pada saat itu. Yang utama adalah penyakit itu disembuhkan oleh Yesus.

Untuk menikmati janji yang digenapi kita harus masuk ke dalam rencana Tuhan yang besar. TUHAN YESUS MEMBERKATI

Ringkasan Khotbah Gembala : Pdt. Semmy R. Yonathan

KASIH

(1 Korintus 13 : 1 – 13)

Banyak orang sudah melupakan ajaran Yesus yang paling utama, yaitu KASIH. Banyak pelayan Tuhan yang punya talenta luarbiasa, banyak pendoa yang dapat berdoa dengan luar biasa, banyak Hamba Tuhan yang berkhotbah luar biasa, bahkan banyak jemaat yang memberi & melayani luar biasa, tapi KASIH hilang dalam segala yang mereka kerjakan. Kasih adalah penerimaan apa adanya, nasihat dengan cara penyampaian yang bijaksana,

Segala sesuatu yang kita kerjakan tanpa didasari kasih akan menjadi sia-sia bagi Tuhan. Karunia boleh luar biasa, talenta luar biasa, melayani dengan luar biasa, tapi tanpa adanya kasih, maka semua itu akan membawa orang kepada kesombongan. Merasa diri lebih baik, lebih pintar, lebih benar, sehingga tidak lagi sadar akan dosa, tidak lagi menghormati pemimpin,

Bagaimanakah dengan diri kita sendiri? Apakah masih ada kasih dalam hidup kita? Apakah kita mau mengerti orang lain yang sedang lemah, sehingga tindakan yang kita ambil adalah mendoakan dan memberkati dengan perkataan yang membangun atau kita menjadi si tukang kritik, pencela, dan pencemooh? Marilah kita kembali kepada dasar dari ajaran Tuhan Yesus, yaitu MENGASIHI. Mengasihi Tuhan sebagai yang utama, mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh. Ketika kita punya kasih, maka akan ada damai dimana pun kita berada. Kasih itu memelihara damai sejahtera & sukacita dalam tubuh, jiwa, &  roh kita.

Jika kita benar-benar menerapkan KASIH dalam hidup kita, kita akan menjadi pribadi yang berbeda dengan orang-orang dunia. Yesus pun akan disenangkan & dipermuliakan. Lakukan segala sesuatu dengan dasar KASIH, karena kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu dan tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah & tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Mari kita minta hidup kita disempurnakan dengan kasih Kristus. Ketika kita mau marah, ingat bahwa kita harus punya kasih, ketika kita diperlakukan tidak adil, ingat bahwa Yesus memerintahkan untuk kita mengasihi musuh. Ketika kita melihat orang lain melakukan kesalahan, jangan cepat-cepat mengkriti dan antipati, mencela atau mencemooh, milikilah kasih. Tuhan memberkati.

PASKAH

(KEL 12 : 5 – 8, 12 - 14)

Kata PASKAH berasal dari kata pass over yang berarti dilewati . Kata dilewati dalam paskah ini dikisahkan dalam KELUARAN 12. Ketika Allah mengutus Musa & Harun untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah memerintahkan agar tiap-tiap keluarga mengambil seekor anak domba. Anak domba itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun, & harus dikurung selama 14 hari & pada waktu senja harus disembelih. Kemudian dari darahnya diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas pada setiap rumah. Dagingnya harus dipanggang, dimakan malam itu juga beserta roti tidak beragi dan sayur pahit. Semua dagingnya tidak boleh ada yang tinggal sampai pagi, apa yang tinggal sampai pagi harus dibakar habis dengan api. Dan setiap orang yang memakannya haruslah pinggangnya berikat, kasut pada kaki, & tongkat di tangan.

Sebab malam itu Tuhan Allah akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung dari anak manusia & binatang akan dibunuh-Nya. Allah akan menghukum semua allah di Mesir. Tetapi jika ada darah yang menjadi tanda seperti yang diperintahkan-Nya, maka Allah akan melewatkannya dan tidak akan ada tulah kemusnahan bagi setiap rumah yang memiliki tanda darah itu. (KEL 12 : 1 – 14). Setiap bangsa campuran atau bangsa asing yang melakukan perintah Tuhan yang telah difirmankan, maka mereka juga akan terluput dari hukuman. Paskah adalah satu bentuk kasih Tuhan yang Ia kerjakan dalam hidup kita. Dimana seharusnya kita yang harus menanggung hukuman itu, tetapi karena ada darah, maka Allah melewatkan tulah kemusnahan itu. Mengapa akan keluar Mesir saja sepertinya bangsa Israel harus bersusah-susah melakukan ini dan itu? Semua itu difirmankan Allah untuk melihat & menunjukkan ketaatan & ketundukan mereka terhadap firman Tuhan.

Paskah harus diperingati dan diajarkan turun temurun untuk selama-lamanya. Dan Yesus adalah Anak Domba Paskah yang Allah berikan bagi saya & Saudara, siapa yang memiliki tanda darah Yesus artinya percaya darah Yesus, hidup dalam ketaatan dalam melakukan firman, maka murka Allah tidak akan menimpa saya & Saudara. Yesus adalah Anak Domba Paskah yang sempurna, darah-Nya tercurah untuk menebus dosa kita. Keselamatan itu harus dikerjakan. Jika engkau percaya Yesus hanya ikut-ikutan, maka di tengah jalan akan banyak persungutan.

Paskah membawa kita kepada kemenangan, karena Yesus adalah Gembala yang baik. (YOH 10 : 11 – 18). Yesus mencurahkan darah-Nya sebagai tebusan atas dosa manusia, semua atas kehendak-Nya sendiri. Tak ada seorang pun yang  dapat mengambil nyawa Yesus, tetapi Ia memberikannya menurut kehendak-Nya sendiri. Yesus berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya sebagai bentuk ketaatan kepada Bapa. Kebangkitan Yesus membawa hidup kita sebagai ciptaan yang baru asalkan kita memegang tegung firman Tuhan, taat penuh, maka bukan hanya kemuliaan Allah yang Tuhan berikan, tetapi berkat, otoritas, & wibawa ilahi akan Allah berikan.

Yesus telah mengerjakan tugas dari Bapa dengan baik & sempurna. Sekarang bagaimana dengan kita? Yesus berkata bahwa Dia adalah terang dunia. Sekarang setelah Yesus tidak ada di dunia ini, melalui Roh Kudus-Nya kitalah yang harus menjadi terang dunia. Mulai hari ini hidupilah kebenaran firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. AMIN

Ringkasan Khotbah Gembala : Pdt. Semmy R. Yonathan. 



Mengapa kita harus membayar Perpuluhan

Apakah Tuhan kekurangan sehingga Ia harus membuat peraturan agar umatNya  menyisihkan sepersepuluh dari  berkatnya untuk dipersembahkan?

Firman Allah dalam Mazmur, “Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu, sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya.”(Mzm 50:9-12).

Waktu kita membawa persembahan perpuluhan kita, yang Tuhan Allah lihat yang terpenting bukan perpuluhannya tapi hati orang yang membawanya.

Apakah dihati kita mengasihi Tuhan Allah dengan sebulat-bulat  hati kita, dengan sepenuh akal budi kita dan dengan sekuat tebaga kita? Itu yang Tuhan perhatrikan. Persembahan perpuluhan kita tidak akan menjadi menarik dipemandangan Tuhan kecuali kita mempersembahkannya dengan hati yang mengasihi Tuhan, sekalipun sedikit hati Tuhan akan terpikat.

Apakah kita percaya? Kalau kita percaya kepada Tuhan berarti kita harus percaya juga akan firmanNya.Didalam firmannya terdapat janji-janjiNya yang kita musti pegang jadi pengharapan kita,ada perintah-peritahNya yang kita musti lakukan. Didalam  perpuluhan terdapat perintah “Bawalah persepuluhanmu” dan perjanjian Tuhan “Tuhan akan membuka tingkap-tingkap dilangit dan akan mencurahkan berkatNya sampai kelimpahan (Maleakhi 3:10). Jadi waktu mempersembahkan perpuluhan Tuhan tertarik, melihat hati kita yang percaya kepadaNya.

Apakah kita taat? Kita orang percaya yang mengasihi Tuhan bukan cuma ngomong. Buktikan dong, apa buktinya? Tuhan melihat buktinya waktu saudara mempersembahkan perpuluhan karena memberi perpuluhan  saudara menunjukan ketaatanmu engkau menuruti perintah Tuhan, engkau melakukan firman Allah. Tuhan Yesus berkata: ”Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanku, ia akan dikasihi oleh Bapaku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadanya.” (Yohanes 14:23)

Apakah kita jujur? Tuhan memberi peraturan persepuluhan, kita disuruh menghitung sendiri berapa banyak berkat yang kita terima dan membawanya keperbendaharaan rumah Tuhan. Mungkin kalau masih sedikit rasanya kita mau tambah supaya agak besar tapi bagaimana ketika saudara sudah menjadi pengusaha besar apakah kita masih mau menambahkannya atau saudara berfikir perpuluhanku terlalu besar. Tuhan tidak menuntut tambah dari saudara itu tidak menambahkan kekayaan Tuhan, karena Tuhan sudah terlalu kaya tapi Tuhan melihat kejujuranmu.
Oleh Pdt Jacob Siwi, Atlanta

Terpuaskan

Yesaya 58 : 10 - 11

apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kau inginkan sendiri dan memuaskan hati orang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan terbit seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan  baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan," Pernahkah dalam hidup ini saudara merasa terpuaskan? manusia cenderung tidak pernah puas akan apa yang diperoleh. seorang pengusaha yang pernah mencapai keuntungan yang lebih besar, misalnya 1 milyar  / bulan, maka di bulan berikutnya akan cenderung menginginkan keuntungan yang lebih besar lagi dengan segala cara, jika keuntungan yang diperoleh tidak melebihi nilai terbesar dari nilai yang pernah didapat, maka mereka cenderung untuk tidak puas.

Saya membaca artikel diinternet tentang 5 orang terkaya di indonesia. Orang terkaya pertama adalah Eka Cipta Wijaya dari sinar mas group dengan kekayaan 108 triliun rupiah, yang kedua Budi Hartono dan michael Hartono dari Djarum Group dengan kekayaan 103,5 triliun Rupiah, Ke tiga Antoni Salim dari Slaim Ggroup sebesar 72 triliun, ke empat Martua Sitorus dari Wilmar International Holding sebesar 36 Triliun Rupiah dan yang kelima Aburizal Bakrie dari Bakrie Group sebesar 34,2 triliun Rupiah. Dan di akhir artikel ini yang menarik ditulis bahwa ' Orang terkaya adalah orang yang pengeluaran paling sedikit. Jadi jika ada orang yang penghasilannya sedikit, tetapi selalu cukup dalam kehidupannya, itulah orang yang terkaya, karena ia merasa akan terpuaskan.

Orang yang cepat puas dan orang yang tidak pernah merasa puas, keduanya adalah orang bermasalah. Kepuasan bukan hanya ketika kita mendapatkan uang atau memperolah segala sesuatu yang diinginkan, tetapi kepuasan sejati adalah ketika seseorang benjumpa dengan YESUS. Saat kita berjumpa dengan Tuhan. Jika engkau tidak pernah berjumpa dengan Yesus, maka engkau tidak akan pernah merasa puas. Ketika berjumpa dengan Yesus, maka pola pikir seseorang dapat berubah total, seperti Zakheus yang hidupnya memikirkan uang terus menerus jadi berubah total saat berjumpa dengan Yesus (LUK  19 : 1 - 10).

Belajarah bersyukur untuk apa yang Tuhan adakan hari ini. Perempuan samaria yang berjumpa dengan Yesus ( YOH 4: 13 - 15,21 - 24) selama hidupnya tidak pernah mengalami kepuasan, tetapi ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia mendapatkan kesegaran yang memancar seperti air, yaitu air kehidupan. Roh kudus yang ada dalam hidup kita akan selalu memberikan kepuasan dan memancar seperti air. Jika kita tinggal dalam Yesus dan Yesus di dalam kita, maka Roh kudus itu akan diberikan bagi kita.

Tahukah saudara, banyak orang yang tidak puas dengan keadaannya, tetapi seorang anak Tuhan yang tidak memiliki kaki dan tangan bisa di pakai Tuhan Luar biasa, ia pun bisa menjadi seorang sarjana dan menjadi motivator terkenal, tapi kita dengan keadaan yang lebih baik sering bersungut - sungut dalam menghadapi masalah. Kalau anak Tuhan sedikit - sedikit menyerah dengan keadaan, maka akan mengalami kegagalan dalam hidup. Anak Tuhan harus punya percaya diri yang tinggi. Jangan gampang menyerah dengan keadaan. Bebaskan Rohanimu, maka engkau akan menjadi ciptaan yang baru yang pantang menyerah. Allah sering mengijinkan sesuatu kita peroleh dengan susah payah (ketekunan) supaya kita bisa menghargai sesuatu itu. Jadi jagalah Rohanimu. Hiduplah bersama Yesus, Maka engkau akan menerima Roh Kudus, Roh yang mampu memuaskan hidupmu.Tuhan Yesus Memberkati.

Ringkasan Khotbah : Pdt.Semmy R. Yonatan