SELAMAT DATANG DI JEMAAT SHEKINAH SAWOJAJAR KOTABUMI LAMPUNG UTARA , TUHAN YESUS MEMBERKATI ......

WPA GOR KOTABUMI

”dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” WPA (World Prayer Assembly) adalah gerakan doa sedunia, seluruh Gereja Tuhan berdoa, merendahkan diri dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Pemulihan akan terjadi ketika kita bersatu hati untuk merendahkan diri dan berdoa seperti tertulis dalam 2 Tawarikh 7 : 14. Pada saat WPA di GOR Kotabumi, pasti banyak orang yang kecewa karena acara yang diharapkan berlangsung tanpa hambatan ternyata mati lampu, sehingga acara yang berlangsung keluar dari susunan acara ibadah yang telah direncanakan.
Tapi tahukah Saudara, justru dalam keadaan yang sepertinya buruk & tidak menyenangkan Allah mengerjakan sesuatu yang besar. Bukan rencana manusia yang terjadi, tetapi rencana Allah. Saudara dapat melihat sesuatu yang besar terjadi ketika engkau mengucap syukur dalam segala keadaan dan situasi & ketika engkau percaya & mengerti bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (RM 8 : 28). Asalkan engkau tidak bersungut-sungut & mengeluh ketika keadaan sepertinya buruk, maka engkau bisa melihat Allah berkarya.
Tahukah Saudara, bahwa banyak hamba-hamba Tuhan yang tidak mau bergabung dalam acara ini, banyak gereja yang tidak mau berperan serta, bahkan ada beberapa hamba Tuhan yang memusuhi sesama hamba Tuhan, tersinggung karena tidak menerima undangan, dan di beberapa gereja terjadi perebutan jemaat. Hal ini sangat mendukakan Tuhan Yesus, tetapi melalui mati lampu, semua Gembala-gembala mau untuk bergandengan tangan, melakukan rekonsiliasi satu dengan yang lainnya, dan saling memaafkan. Karena di dalam perseteruan, maka Tuhan tidak akan mendengarkan doa umatnya. Merendahkan diri, berbalik dari jalan yang jahat (bertobat dari dosa), dan terlebih lagi kesatuan tubuh Kristus lah yang Tuhan inginkan. Bagaimana Lampung Utara bisa dipulihkan jika antar Gereja saling mendengki & bersaing? Mati lampu dalam acara WPA ini membawa hamba-hamba Tuhan untuk bersehati & saling merendahkan hati.
Tuhan sangat benci kepada kejahatan. Jika pelayanan jalan terus, tapi kejahatan juga jalan terus dalam diri hamba-hamba Tuhan, maka doanya tidak akan didengar. Gembala adalah pemimpin jemaat, jadi jika Gembala memiliki hati yang tunduk kepada firman & menjadi pelaku firman, maka seluruh jemaat pun akan bertumbuh menjadi jemaat yang tunduk kepada Tuhan. Oleh karena itu ketika Gembala-gembala bergandengan tangan, saya meminta semua umat Tuhan mendoakan mereka. Seharusnya dalam acara itu bukan hanya hamba-hamba Tuhan yang bersehati merendahkan diri, tapi seluruh umat Tuhan yang datang harus bertobat, bersehati, merendahkan diri, & berbalik dari jalan-jalan yang jahat. 
Firman Tuhan berkata : ”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (MAT 7 : 21–23). Jangan sampai Tuhan berkata enyahlah kamu pembuat kejahatan, jika gereja Tuhan terus berseteru dan kejahatan jalan terus. Rekonsiliasi antar hamba Tuhan dan antar sesama manusia sangat penting dan ini satu perintah dari Tuhan Yesus, karena Yesus berkata : ”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di atas mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” (MAT 5 : 23 – 24).
Berdamai, saling mengampuni dengan tulus, karena jika kita tidak mau mengampuni, maka Bapa di Sorga pun tidak akan mengampuni kesalahan kita (MAT 6 : 12, 14 – 15). Berdamai, maka harus datang kepada orang yang menjadi musuh kita. Ada satu tindakan yang nyata, bukan hanya di mulut. Karena kasih itu jangan pura-pura. (ROMA 12 : 14,17,19 – 20). Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! Artinya mau mengalah, mengalah bukan berarti kalah. Mau untuk meminta maaf lebih dulu meskipun tidak bersalah.
YES 58 : 1 – 10, dalam berpuasa dan merendahkan diri tidak boleh berbantah-bantahan, tidak boleh melakukan kejahatan, karena doa kita tidak akan didengar, tetapi jika kita melakukan firman Tuhan, maka Tuhan akan mendengar doa umatnya. Jadi jangan ada permusuhan, karena dalam kerukunan Tuhan akan memerintahkan berkat. Setiap kita tidak boleh membenci manusia, karena firman Tuhan berkata : ”Setiap orang yang membenci Saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (1 Yohanes 3 : 15). Jadi jangan ada bibit dendam di hati, karena sia-sia engkau beribadah. Puasamu pun tidak akan dikenan Tuhan.
WPA sudah berakhir, tetapi teruslah berdoa karena WPA adalah awal dari kegerakan doa bagi Gereja-gereja, sampai terjadi pemulihan di Lampung Utara & kesatuan tubuh Kristus terjadi. Jika kota & bangsa kita dipulihkan, maka yang akan merasakan dampaknya adalah kita semua yang tinggal di dalamnya. Tuhan Yesus memberkati.

Khotbah Ibu Gembala : Pdt. Nina Yonathan.

NAIK KE LEVEL YANG LEBIH TINGGI

”Itulah sebabnya dikatakan :”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Karena itu perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu jangan kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.” (EF 5 : 14 – 21). Ini adalah surat dari Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus. Efesus adalah satu kota yang perkembangannya maju pesat dan menjadi tempat persinggahan. Keadaan ini membuat banyak orang keluar-masuk Efesus membawa nilai-nilai baru yang dapat mengikis nilai-nilai rohani jemaat di Efesus. Rohani jemaat di Efesus mulai mati dengan masuknya pengajaran & nilai-nilai dari luar, sehingga Rasul Paulus berkata di ayat 14 ”Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Bangun & bangkitlah, ini dikatakan karena setiap pemimpin pasti menginginkan prajurit yang siaga, siap bertempur, sigap, dan siap dalam segala keadaan. Pemimpin menghendaki orang yang berdedikasi tinggi. Allah pun menginginkan kita seperti itu. Bukan anak Tuhan yang lemah iman, tidak punya semangat. Seperti Petrus yang menjadi favoritnya Tuhan Yesus karena ia sigap & cekatan. Kalau rohanimu bangun & bangkit, maka Kristus akan bercahaya atas hidupmu & engkau akan dapat melewati hal-hal yang sulit.  Apakah engkau merasa puas dengan kerohanian & hidupmu sekarang ini? Ketidakpuasan dalam hidup ada sisi positif & negatifnya. Kita akan melihat dari sisi positifnya. Ketidakpuasan jika diterapkan dalam kerohanian, maka akan membuat manusia berusaha naik ke level yang lebih tinggi. Punya kapasitas yang lebih besar. Kapasitas yang lebih besar akan diperoleh dengan melatih dirimu. Paulus sangat merindukan level kerohanian dari jemaat Efesus naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Ada 4 hal yang dapat membuat level kerohanian kita naik ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu :
  1. Mengadakan Koreksi Diri (ayat 15 & 17). Teliti & periksa dengan seksama bagaimana hidupmu. Jangan mengoreksi atau melihat kesalahan orang lain lebih jelas daripada kesalahan kita sendiri. Jangan selumbar di mata saudaramu kelihatan jelas, sedangkan balok di matamu sendiri tidak kelihatan. Jika ada sesuatu yang salah bisa diingatkan dengan bijaksana. MZM 51 : 12 – 15 : Daud adalah seorang yang mau mengoreksi diri, ketika ia ditegur oleh nabi Nathan, ia tidak membela diri, tetapi mengoreksi diri, menyesal, dan meminta pengampunan dari Tuhan. Demikian juga dengan kita, jika ada suatu firman datang & disampaikan jangan membela diri dan menyalahkan orang yang menyampaikan firman. Ketika ada firman datang bersikaplah seperti Daud, datang kepada Tuhan, minta pengampunan, & bertobat. Koreksi kesungguhanmu dalam mengiring Tuhan. Orang yang mampu & mau mengoreksi diri akan dapat naik ke level yang lebih tinggi.
  2. Pergunakan Waktu & Kesempatan Yang Ada (ayat 16) Orang yang mau naik ke level yang lebih tinggi adalah orang yang mampu menggunakan waktu & kesempatan dengan baik. Suatu saat nanti orang akan pergi ke gunung ke lembah-lembah untuk mencari firman Tuhan, tetapi mereka tidak akan mendapatkan apa-apa karena Tuhan tidak lagi berfirman. Jadi saat ini jika Tuhan berikan waktu untuk berdoa & membaca firman, berdoalah, pergunakan waktu itu sebaik mungkin. Meskipun waktu dalam sehari ditambah lebih dari 24 jam, tetapi jika engkau tidak dapat mempergunakan waktu dengan baik, maka engkau tidak akan pernah bisa berdoa. Jadi alasan tidak ada waktu untuk berdoa bukanlah alasan. PKH 11 : 4 & 6  : Setiap kita boleh punya rancangan, tetapi libatkan Tuhan dalam semua rencanamu & pakai waktu dengan maksimal.
  3. Menjaga Kekudusan Hidup (ayat 18 & 20). Menjaga kekudusan mutlak harus dilakukan oleh setiap anak yang mengaku diri anak Tuhan. Hidup dalam kekudusan akan menghasilkan karakter Kristus, 9 buah Roh. Meskipun orang punya kemampuan, hebat, punya talenta & karunia yang luarbiasa jika tanpa karakter yang baik, buat Tuhan tidak ada artinya. Hukum dunia hanya melihat kemampuan, tanpa peduli soal karakter. Dalam Tuhan karakter itu sangat penting. IBR 12 : 14 : ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” Kejarlah kekudusan, raih kekudusan itu menjadi prioritas utama dalam hidup. IBR 12 : 14 berkata bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Ironisnya, jangankan melihat Tuhan, masuk surga pun tidak akan dapat tanpa kekudusan hidup. Oleh karena itu hati-hati dengan hidupmu, jangan bermain-main dengan dosa. Jangan sampai Tuhan meninggalkan engkau karena hidupmu yang tidak kudus. Orang yang bisa berbahasa roh & sepertinya punya karunia yang hebat, tanpa menjaga kekudusan, maka tanpa disadari Roh Kudus telah meninggalkannya. Seperti  yang dialami Samson. Jadi jangan bermain-main dengan dosa.
  4. Saling Merendahkan Diri Untuk Membangun Kesatuan (ayat 19 & 21). Untuk naik ke level yang lebih tinggi dibutuhkan saling merendahkan hati & merendahkan diri seorang kepada yang lain. Belajar mengerti keadaan orang lain. Bijaksana dalam menanggapi segala sesuatu. Tidak memaksakan kehendak dan mau untuk mengalah. PKH 4 : 9 – 11, saling menopang dan membangun. Ketika ada temannya dalam kelemahan jangan cenderung dijatuhkan, dihakimi, tetapi dihibur, dibangkitkan semangatnya, & mengajarkan segala sesuatu dengan kasih Tuhan. KOL 3 : 12 : ”Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.” Harus ada kasih di dalamnya. Kasih adalah pengikat yang menyempurnakan. Tuhan Yesus Memberkati.


Khotbah Gembala : Pdt. Semmy R. Yonathan.

FUNGSI & KUASA PUJIAN PENYEMBAHAN

Pada waktu Yesus berkata-kata kepada perempuan Samaria tentang air hidup, dimana setiap orang yang minum air ini tidak akan pernah haus lagi, Yesus memberitahukan bahwa saatnya akan tiba, Tuhan akan menemukan penyembah-penyembah yang benar, sehingga orang tidak perlu lagi pergi ke gunung-gunung atau pohon besar. Firman Tuhan menegaskan bahwa dalam pujian penyembahan, Tuhan bertahta. Umat Tuhan jangan bermain-main dengan pujian penyembahan. Saudara baca baik-baik bahwa segala sesuatu yang bermain-main dalam hadirat Tuhan akan mati.
Fungsi & kuasa pujian penyembahan :
  1. Meruntuhkan Musuh. (KIS 16 : 24 – 26) Siapa yang menjadi musuh kita? Pertama iblis, dan yang kedua musuh kita adalah diri sendiri, yaitu kedagingan atau keinginan kita. Oleh karena itu kuatkan rohmu. Hidup manusia harus dipimpin oleh roh. Pujian penyembahan bukan sekedar selingan sebelum firman. Dalam ayat KIS 16 : 24 – 26, setelah Paulus & Silas berkali-kali didera akibat pemberitaan Injil, kira-kira tengah malam mereka menyanyikan puji-pujian kepada Allah dengan suara yang keras, meskipun dalam keadaan yang sangat menyakitkan. Pujian mereka kepada Allah mengakibatkan terjadinya gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; & seketika itu juga terbukalah semua pintu & terlepaslah belenggu mereka semua. Mereka masuk dalam hadirat Tuhan yang menghadirkan kuasa yang dasyat. 2 TAW 20 : 18 – 23 juga dituliskan kuasa pujian penyembahan yang dasyat. Ketika orang Amon & Moab hendak menghancurkan Yosafat, Yosafat ketakutan. Dan seorang nabi bernama Yahaziel menyampaikan firman Tuhan bahwa Allah yang akan berperang, jadi tidak perlu takut. Bangsa Israel sujud menyembah Tuhan sambil menyanyikan nyanyian puji-pujian ”bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” dengan memakai pakaian kudus yang semarak. Akhirnya bani Amon & Moab dipukul kalah, bahkan mereka saling bunuh-membunuh. Kemenangan menjadi bagian umat Tuhan yang tahu memuji & menyembah Tuhan. MZM 9 : 2 – 5 dituliskan bahwa dalam puji-pujian kepada Tuhan, musuh kita akan mundur & binasa di hadapan Tuhan.
  2. Menyatakan Iman Kita Kepada Tuhan (Ayub 1 : 20 – 21). Dalam Ayub 1 : 20 dituliskan bagaimana Ayub memiliki iman yang teguh, Ayub mengoyakkan pakaiannya/ menanggalkan jubah kebesarannya, sujud & menyembah, maka Ayub dapat berkata-kata seperti tertulis dalam ayat 21. Ia berserah penuh kepada kehendak Allah. Jika tidak menyembah Allah, jangan berharap engkau punya iman yang besar. IBR 13 : 6 – 7. Iman yang besar akan membuat manusia mengandalkan Tuhan, & tidak takut akan apapun. Dan kita dapat meneladani iman dari pemimpin-pemimpin yang menyampaikan firman Allah. Orang dapat mereka-reka yang jahat, tetapi Allah mereka-reka untuk kebaikan. Dalam MZM 13 : 5 – 6, puji-pujian akan membangkitkan iman percaya kepada Tuhan.
  3. Pengampunan Dosa. (2 TAW 7 : 14, MZM 25). Pujian & penyembahan dapat berisi doa yang dinaikkan untuk memohon ampunan Tuhan & perlindungan (MZM 25). Dalam doa ada pengampunan dosa. Dan apabila kita sujud menyembah merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan mengampuni dosa & memulihkan negeri kita (2 TAW 7 : 14).
  4. Mempererat Persekutuan Sesama Tubuh Kristus. (KIS 2 : 46 – 47) Pujian penyembahan akan mendatangkan sukacita Surgawi, mempererat tubuh Kristus, membuat hati gembira & tulus sehingga disukai banyak orang & memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan. Dalam pujian penyembahan, setiap orang saling merendahkan diri di dalam takut akan Kristus. Sehingga tidak ada orang yang saling menjatuhkan. Suasana surgawi dihadirkan di bumi.

MZM 117 : 1 – 2 ”Pujilah Tuhan hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Haleluya.”

PUJIAN PENYEMBAHAN

Yohanes 4 : 23 - 24
Untuk melakukan firman Tuhan itu pilihan & yang harus diingat berkat itu datangnya dari Tuhan. Tetapi hari ini ada beberapa orang yang tidak beribadah. Dimanakah mereka? Pasti ada di tempat pekerjaan mereka atau malas untuk pergi ke gereja. Orang-orang seperti ini adalah orang yang tidak memiliki iman kepada Tuhan. Pada saat Yesus datang, Ia akan bertanya, ”Apakah masih ada iman di bumi ini?” Jangan berkata engkau orang beriman jika tidak bisa menentukan sikap. Kita harus berbeda dengan orang-orang di luar. Tahukah Saudara, Allah sangat sedih melihat Gereja-Nya. Karena orang yang mengaku Kristen tidak menjadikan Yesus sebagai Tuhan, tetapi pekerjaan mereka yang menjadi Tuhan. Manusia akan dikatakan pendusta ketika ia berkata Yesus adalah Tuhannya, tetapi ketika jam ibadah tiba Yesus tidak diprioritaskan, justru pekerjaan mereka yang lebih dicintai daripada Yesus. Ini yang disebut berhala dunia. Tahukah Saudara, di Sorga Yesus menjadi pendoa syafaat, berdoa bagi saya & Saudara supaya terjadi pembaharuan di hati anak-anak Tuhan.
Ketika Yesus bercakap dengan perempuan Samaria tentang air hidup, Yesus mulai bertanya, ”kepada siapa engkau menyembah?” Yohanes 4 : 23 – 24 menuliskan : ”Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah –Nya dalam roh dan kebenaran.” Berhubungan dengan Tuhan harus dengan roh. Dalam ayat ini yang dimaksud roh di sini adalah roh hidup & matinya manusia / roh manusia itu. Roh manusia harus diberi makan supaya tidak kehausan, kekeringan, dan akhirnya mati.

Menyembah dalam bahasa Ibrani, yaitu shachah yang artinya sujud merendahkan diri. Dalam bahasa Yunani menyembah berasal dari kata Proskuneo yang artinya mencium (kaki) dengan gemetar tanda ia mengagungkan Tuhan. Allah sedang mencari orang yang mau memberi dirinya menjadi penyembah-penyembah yang benar. Seorang penyembah yang benar, maka tubuhnya akan menjadi rumah doanya Tuhan. Jika tubuhmu menjadi tempat kediaman Tuhan, maka hidupmu harus seperti apa? Tentunya hidup dalam kekudusan & ketaatan oleh firman Tuhan. Jika kita menyerahkan hidup menjadi rumah doanya Tuhan berarti tidak pernah lagi takut & kuatir akan hidupmu.

Mengapa kita harus melakukan pujian penyembahan?
  1. Karena itu adalah suatu perintah berarti wajib hukumnya (KEL 20 : 4 – 5). Menyembah adalah perintah Tuhan. Tuhan harus menjadi sesuatu yang kita sanjung, kita tinggikan, dan kita agungkan melebihi segala sesuatu dan siapapun yang kita sanjung. Saat pekerjaan / hobi digumuli lebih daripada Tuhan, maka itulah yang manjadi Tuhanmu. Jadi jangan ada yang melebihi Yesus dalam hidupmu. UL 6 : 12 – 15, inti dari ayat ini sama dengan KEL 20 : 4 – 5. Jika ada Allah lain dalam hidup kita, maka akan bangkit murka Allah terhadap kita. KEL 23 : 25, ”Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.”  Menyembah Allah itu perintah yang wajib, tetapi Tuhan bukan pribadi yang otoriter. Perintah Tuhan untuk menyembah ini mengandung janji. Kata HARUS dalam KEL 23 : 25 ini berarti tidak ada pilihan lain, segera dikerjakan, maka berkat Tuhan akan dicurahkan. Ada satu perlindungan yang Tuhan sediakan.
  2. Karena Tuhan itu baik & adil (2 Tawarikh 7 : 3). Kita harus menyembah Tuhan, karena Tuhan sudah berbuat baik kepada kita. Menyembah bukan balas budi. Ketika bangsa Israel menyembah, maka mereka akan sujud dan muka mereka akan sampai ke tanah sambil berkata : ”Sebab Tuhan baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” WHY 4 : 11, ”Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
  3. Karena dalam pujian Allah hadir & bertahta. (MZM 22 : 4). ”Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang.” Bersemayam berarti tinggal diam/ berkemah di satu tempat. Oleh sebab itu jangan bermain-main dengan penyembahan. Yang bermain-main dengan penyembahan akan mendapat murka Tuhan & yang sungguh-sungguh akan menikmati hadirat Tuhan. 2 Tawarikh 5 : 12 – 14 untuk menyembah Tuhan para imam-imam memakai pakaian kebesaran dari lenan halus, jadi dalam menghadap Tuhan mereka tidak main-main.
  4. Untuk menunjukkan kasih kita kepada Allah (YOH 14 : 15). ”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”


Khotbah Gembala : Pdt. Semmy R. Yonathan.