SELAMAT DATANG DI JEMAAT SHEKINAH SAWOJAJAR KOTABUMI LAMPUNG UTARA , TUHAN YESUS MEMBERKATI ......

WPA GOR KOTABUMI

”dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” WPA (World Prayer Assembly) adalah gerakan doa sedunia, seluruh Gereja Tuhan berdoa, merendahkan diri dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Pemulihan akan terjadi ketika kita bersatu hati untuk merendahkan diri dan berdoa seperti tertulis dalam 2 Tawarikh 7 : 14. Pada saat WPA di GOR Kotabumi, pasti banyak orang yang kecewa karena acara yang diharapkan berlangsung tanpa hambatan ternyata mati lampu, sehingga acara yang berlangsung keluar dari susunan acara ibadah yang telah direncanakan.
Tapi tahukah Saudara, justru dalam keadaan yang sepertinya buruk & tidak menyenangkan Allah mengerjakan sesuatu yang besar. Bukan rencana manusia yang terjadi, tetapi rencana Allah. Saudara dapat melihat sesuatu yang besar terjadi ketika engkau mengucap syukur dalam segala keadaan dan situasi & ketika engkau percaya & mengerti bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (RM 8 : 28). Asalkan engkau tidak bersungut-sungut & mengeluh ketika keadaan sepertinya buruk, maka engkau bisa melihat Allah berkarya.
Tahukah Saudara, bahwa banyak hamba-hamba Tuhan yang tidak mau bergabung dalam acara ini, banyak gereja yang tidak mau berperan serta, bahkan ada beberapa hamba Tuhan yang memusuhi sesama hamba Tuhan, tersinggung karena tidak menerima undangan, dan di beberapa gereja terjadi perebutan jemaat. Hal ini sangat mendukakan Tuhan Yesus, tetapi melalui mati lampu, semua Gembala-gembala mau untuk bergandengan tangan, melakukan rekonsiliasi satu dengan yang lainnya, dan saling memaafkan. Karena di dalam perseteruan, maka Tuhan tidak akan mendengarkan doa umatnya. Merendahkan diri, berbalik dari jalan yang jahat (bertobat dari dosa), dan terlebih lagi kesatuan tubuh Kristus lah yang Tuhan inginkan. Bagaimana Lampung Utara bisa dipulihkan jika antar Gereja saling mendengki & bersaing? Mati lampu dalam acara WPA ini membawa hamba-hamba Tuhan untuk bersehati & saling merendahkan hati.
Tuhan sangat benci kepada kejahatan. Jika pelayanan jalan terus, tapi kejahatan juga jalan terus dalam diri hamba-hamba Tuhan, maka doanya tidak akan didengar. Gembala adalah pemimpin jemaat, jadi jika Gembala memiliki hati yang tunduk kepada firman & menjadi pelaku firman, maka seluruh jemaat pun akan bertumbuh menjadi jemaat yang tunduk kepada Tuhan. Oleh karena itu ketika Gembala-gembala bergandengan tangan, saya meminta semua umat Tuhan mendoakan mereka. Seharusnya dalam acara itu bukan hanya hamba-hamba Tuhan yang bersehati merendahkan diri, tapi seluruh umat Tuhan yang datang harus bertobat, bersehati, merendahkan diri, & berbalik dari jalan-jalan yang jahat. 
Firman Tuhan berkata : ”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (MAT 7 : 21–23). Jangan sampai Tuhan berkata enyahlah kamu pembuat kejahatan, jika gereja Tuhan terus berseteru dan kejahatan jalan terus. Rekonsiliasi antar hamba Tuhan dan antar sesama manusia sangat penting dan ini satu perintah dari Tuhan Yesus, karena Yesus berkata : ”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di atas mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” (MAT 5 : 23 – 24).
Berdamai, saling mengampuni dengan tulus, karena jika kita tidak mau mengampuni, maka Bapa di Sorga pun tidak akan mengampuni kesalahan kita (MAT 6 : 12, 14 – 15). Berdamai, maka harus datang kepada orang yang menjadi musuh kita. Ada satu tindakan yang nyata, bukan hanya di mulut. Karena kasih itu jangan pura-pura. (ROMA 12 : 14,17,19 – 20). Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! Artinya mau mengalah, mengalah bukan berarti kalah. Mau untuk meminta maaf lebih dulu meskipun tidak bersalah.
YES 58 : 1 – 10, dalam berpuasa dan merendahkan diri tidak boleh berbantah-bantahan, tidak boleh melakukan kejahatan, karena doa kita tidak akan didengar, tetapi jika kita melakukan firman Tuhan, maka Tuhan akan mendengar doa umatnya. Jadi jangan ada permusuhan, karena dalam kerukunan Tuhan akan memerintahkan berkat. Setiap kita tidak boleh membenci manusia, karena firman Tuhan berkata : ”Setiap orang yang membenci Saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (1 Yohanes 3 : 15). Jadi jangan ada bibit dendam di hati, karena sia-sia engkau beribadah. Puasamu pun tidak akan dikenan Tuhan.
WPA sudah berakhir, tetapi teruslah berdoa karena WPA adalah awal dari kegerakan doa bagi Gereja-gereja, sampai terjadi pemulihan di Lampung Utara & kesatuan tubuh Kristus terjadi. Jika kota & bangsa kita dipulihkan, maka yang akan merasakan dampaknya adalah kita semua yang tinggal di dalamnya. Tuhan Yesus memberkati.

Khotbah Ibu Gembala : Pdt. Nina Yonathan.

0 comments:

Posting Komentar