SELAMAT DATANG DI JEMAAT SHEKINAH SAWOJAJAR KOTABUMI LAMPUNG UTARA , TUHAN YESUS MEMBERKATI ......

Kuasa Perkataan

AMSAL 18 : 21


Yesus mengajar di sinagoga
Kita harus selalu belajar untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, walaupun kita punya masalah, tetapi masalah itu berguna untuk memurnikan imam kita. Amsal 18 : 21 berkata: " Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya ". Lidah kita punya kuasa, yang menentukan apakah kita akan hidup atau mati. Jika lidah dipakai untuk memperkatakan perkataan yang baik, perkataan yang membangun, perkataan firman, maka buah - buah kebaikan yang akan dinikmati, demikian sebaliknya jika hal-hal yang tidak baik, tidak benar, dan tidak bermanfaat, maka buah yang akan di nikmati adalah suatu keburukan. Jadi sesuatu buah yang akan dinikmati bergantung dari perkataan yang keluar dari lidah kita. Ucapan kita kan membuat kita mengalami sesuatu yang kita ucapkan, karena ketika kita mengucapkan perkataan kita sedang menciptakan sesuatu dalam hidup kita.

Sebagai anak-anak Allah kita telah diberinya kuasa ( KIS 1 : 8 ). karena kita adalah anak-Nya. Ingat Allah menciptakan segala sesuatu hanya dengan perkataan (KEJADIAN 1 : 1 - 31 ). Jadi kita harus hati-hati dengan perkataan kita. Amsal 15 : 4 berkata: " Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. Bagi yang telah berkeluarga, hati-hati denga perkataanmu, karena anak sering terluka akibat perkataan dari seorang bapak.1 PETR 3 : 10 berkata :" siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan - ucapan yang menipu."   Oleh karena itu mulai hari ini marilah kita mengucapkan kalimat - kalimat yang baik, yang membangkitkan semangat & yang membangun. MAT 15 : 11, 17 - 18 " Dengar dan camkanlah : bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk kedalam mulut turun kedalam perut lalu dibuang di dalam jamban? tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang."   Perkataan - perkataan yang kotor yang keluar dari mulut kita, perkataan yang menyakitkan hati orang lain, perkataan yang tidak benar,hujatan - hujatan itulah yang menajiskan. Semua itu berasal dari hati. Hati itu ibarat wadah, jika di isi dengan hal - hal yang benar dan kudus, maka ketika ada tekanan akan keluar hal - hal yang baik, benar dan kudus. Tetapi jika hatimu, yaitu wadah itu di isi dengan hal - hal yang kotor dan najis, maka dalam keadaan tertekan dari wadah itu akan keluar hal - hal yang jahat.


Oleh karena itu isi hatimu dengan firman Tuhan. Masukan firman Tuhan itu setiap hari, jadi dalam keadaan apapun engkau akan mengeluarkan hal - hal yang baik dari perbendaharaan katamu. Ada orang berkata " ia memang mulutnya kasar, tetapi hatinya baik." ini adalah pernyataan yang tidak benar, karena jika hati di isi dengan hal - hal yang baik, pasti perkataannya juga baik. Bagaimana jika kita telah keceplosan mengeluarkan perkataan hujat dan kutuk? caranya kita harus berdiri dihadapan Tuhan, mencabut segala perkataan itu dalam nama Yesus, setelah dicabut tanamkanlah perkataan yang baik , pupuk, siangi, tanam bukan sekali tapi berkali - kali.


Firman Tuhan itu pasti terjadi, kuasa perkataan itu pasti jadi dalam hidup kita. Sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin jika  kita memperkatakan firman. Perkataan - perkataan iman harus diucapkan. Tabur sesuatu yang baik, maka suatu saat kita akan menuai hasilnya karena dengan ucapan kita dibenarkan dan dengan ucapan kita dihukum. ucapan kita yang buruk ditangkap oleh 2 oknum, yaitu iblis dan Tuhan, jika kita mengucapkan hal - hal yang buruk maka iblis akan menuntut kepada Tuhan untuk dijadikan. Amsal 13 : 3 : " Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." Orang lebar bibir adalah orang yang gampang keceplosan. Dan kecendrungannya adalah keceplosan perkataan yang buruk. karena itu berhati-hati dengan mulut kita. Tuhan menginginkan perkataan - perkataan kita adalah perkataan hikmat, pewahyuan, karena hikmat itu adalah Allah sendiri.


Mari kita belajar memperkatakan perkataan dengan hikmat Tuhan. Karena apa yang kita katakan akan menentukan seperti apa sesuatu yang akan kita nikmati dan yang terjadi dalam hidup kita. Perkataan kita akan menentukan kita akan menikmati sukacita atau kesengsaraan. Dalam segala keadaan harus dapat berkata Tuhan Yesus Bik. MZM 141 : 3 : " Awasilah mulutku, ya Tuhan berjagalah pada pintu bibirku!"


Ringkasan Khotbah Gembala : Pdt. Semmy R. Yonatan.