SELAMAT DATANG DI JEMAAT SHEKINAH SAWOJAJAR KOTABUMI LAMPUNG UTARA , TUHAN YESUS MEMBERKATI ......

NAIK KE LEVEL YANG LEBIH TINGGI

”Itulah sebabnya dikatakan :”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Karena itu perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu jangan kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucapkanlah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.” (EF 5 : 14 – 21). Ini adalah surat dari Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus. Efesus adalah satu kota yang perkembangannya maju pesat dan menjadi tempat persinggahan. Keadaan ini membuat banyak orang keluar-masuk Efesus membawa nilai-nilai baru yang dapat mengikis nilai-nilai rohani jemaat di Efesus. Rohani jemaat di Efesus mulai mati dengan masuknya pengajaran & nilai-nilai dari luar, sehingga Rasul Paulus berkata di ayat 14 ”Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” Bangun & bangkitlah, ini dikatakan karena setiap pemimpin pasti menginginkan prajurit yang siaga, siap bertempur, sigap, dan siap dalam segala keadaan. Pemimpin menghendaki orang yang berdedikasi tinggi. Allah pun menginginkan kita seperti itu. Bukan anak Tuhan yang lemah iman, tidak punya semangat. Seperti Petrus yang menjadi favoritnya Tuhan Yesus karena ia sigap & cekatan. Kalau rohanimu bangun & bangkit, maka Kristus akan bercahaya atas hidupmu & engkau akan dapat melewati hal-hal yang sulit.  Apakah engkau merasa puas dengan kerohanian & hidupmu sekarang ini? Ketidakpuasan dalam hidup ada sisi positif & negatifnya. Kita akan melihat dari sisi positifnya. Ketidakpuasan jika diterapkan dalam kerohanian, maka akan membuat manusia berusaha naik ke level yang lebih tinggi. Punya kapasitas yang lebih besar. Kapasitas yang lebih besar akan diperoleh dengan melatih dirimu. Paulus sangat merindukan level kerohanian dari jemaat Efesus naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Ada 4 hal yang dapat membuat level kerohanian kita naik ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu :
  1. Mengadakan Koreksi Diri (ayat 15 & 17). Teliti & periksa dengan seksama bagaimana hidupmu. Jangan mengoreksi atau melihat kesalahan orang lain lebih jelas daripada kesalahan kita sendiri. Jangan selumbar di mata saudaramu kelihatan jelas, sedangkan balok di matamu sendiri tidak kelihatan. Jika ada sesuatu yang salah bisa diingatkan dengan bijaksana. MZM 51 : 12 – 15 : Daud adalah seorang yang mau mengoreksi diri, ketika ia ditegur oleh nabi Nathan, ia tidak membela diri, tetapi mengoreksi diri, menyesal, dan meminta pengampunan dari Tuhan. Demikian juga dengan kita, jika ada suatu firman datang & disampaikan jangan membela diri dan menyalahkan orang yang menyampaikan firman. Ketika ada firman datang bersikaplah seperti Daud, datang kepada Tuhan, minta pengampunan, & bertobat. Koreksi kesungguhanmu dalam mengiring Tuhan. Orang yang mampu & mau mengoreksi diri akan dapat naik ke level yang lebih tinggi.
  2. Pergunakan Waktu & Kesempatan Yang Ada (ayat 16) Orang yang mau naik ke level yang lebih tinggi adalah orang yang mampu menggunakan waktu & kesempatan dengan baik. Suatu saat nanti orang akan pergi ke gunung ke lembah-lembah untuk mencari firman Tuhan, tetapi mereka tidak akan mendapatkan apa-apa karena Tuhan tidak lagi berfirman. Jadi saat ini jika Tuhan berikan waktu untuk berdoa & membaca firman, berdoalah, pergunakan waktu itu sebaik mungkin. Meskipun waktu dalam sehari ditambah lebih dari 24 jam, tetapi jika engkau tidak dapat mempergunakan waktu dengan baik, maka engkau tidak akan pernah bisa berdoa. Jadi alasan tidak ada waktu untuk berdoa bukanlah alasan. PKH 11 : 4 & 6  : Setiap kita boleh punya rancangan, tetapi libatkan Tuhan dalam semua rencanamu & pakai waktu dengan maksimal.
  3. Menjaga Kekudusan Hidup (ayat 18 & 20). Menjaga kekudusan mutlak harus dilakukan oleh setiap anak yang mengaku diri anak Tuhan. Hidup dalam kekudusan akan menghasilkan karakter Kristus, 9 buah Roh. Meskipun orang punya kemampuan, hebat, punya talenta & karunia yang luarbiasa jika tanpa karakter yang baik, buat Tuhan tidak ada artinya. Hukum dunia hanya melihat kemampuan, tanpa peduli soal karakter. Dalam Tuhan karakter itu sangat penting. IBR 12 : 14 : ”Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” Kejarlah kekudusan, raih kekudusan itu menjadi prioritas utama dalam hidup. IBR 12 : 14 berkata bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Ironisnya, jangankan melihat Tuhan, masuk surga pun tidak akan dapat tanpa kekudusan hidup. Oleh karena itu hati-hati dengan hidupmu, jangan bermain-main dengan dosa. Jangan sampai Tuhan meninggalkan engkau karena hidupmu yang tidak kudus. Orang yang bisa berbahasa roh & sepertinya punya karunia yang hebat, tanpa menjaga kekudusan, maka tanpa disadari Roh Kudus telah meninggalkannya. Seperti  yang dialami Samson. Jadi jangan bermain-main dengan dosa.
  4. Saling Merendahkan Diri Untuk Membangun Kesatuan (ayat 19 & 21). Untuk naik ke level yang lebih tinggi dibutuhkan saling merendahkan hati & merendahkan diri seorang kepada yang lain. Belajar mengerti keadaan orang lain. Bijaksana dalam menanggapi segala sesuatu. Tidak memaksakan kehendak dan mau untuk mengalah. PKH 4 : 9 – 11, saling menopang dan membangun. Ketika ada temannya dalam kelemahan jangan cenderung dijatuhkan, dihakimi, tetapi dihibur, dibangkitkan semangatnya, & mengajarkan segala sesuatu dengan kasih Tuhan. KOL 3 : 12 : ”Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.” Harus ada kasih di dalamnya. Kasih adalah pengikat yang menyempurnakan. Tuhan Yesus Memberkati.


Khotbah Gembala : Pdt. Semmy R. Yonathan.

0 comments:

Posting Komentar